MY LOVE


KINANTI




Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku
Semoga kau tau isi hatiku...
Dan seiring waktu yang terus berputar
Aku masih terhanyut dalam mimpiku


Di Kejauhan terdengar irama lagu Padi yang mengusik kalbuku, sepertinya lirik lagu itu memang tercipta untuku erang Kinanti lembut, " aku jadi teringat kembali padamu "Mas"....!!

Bagaimana mungkin aku melupakan Mas…..!!

Semua tentangmu,.. kisahmu, ..perjalanan bagaimana kita saling kenal sudah terpatri jauh didasar hatiku yang paling dalam,.. tak bisa kuhapus begitu saja. Dua bait rangkaian kata yang kau layangkan menggelitik mata hatiku,... kau lain Mas…..! Kinanti terus menggumam dalam kesunyian gelap malam jiwanya, dia terkenang akan masa indahnya bersama kekasih jiwanya yang tak pernah teraba.

“Belajar diwaktu kecil, bagai mengukir diatas batu”

“ Belajar setelah menjadi ibu, bagai mengukir diatas syurga” ….Salam kenal Kinanti…!!!


23 : Januari

Aku Mahesa boleh aku kenal denganmu... ? ...itu lontaranmu Mas, "Kinanti berujar", ia pun mengenang kembali saat-saat indahnya,... dia tak pernah menduga perkenalan dengan Mahesa akan membuat separuh hatinya tercuri... ada sebutir bahagia meregat disudut-sudut ruang hati Kinanti,... ya obrolan santai kala senja yang merona itu membuat Kinanti merasa nyaman, punya teman curhat yang mengasyikan, saling menelanjangi diri tanpa ada dusta dan rekayasa hangat ramah terbuka mengalir apa adanya.

Percakapan di senja yang kemilau :

Mahesa : “ Selamat sore Kinanti “

Kinanti : “ Sore lagi Mas”

Mahesa : “ Lagi ngapain kok main ke tempat ini, lagi puber ke 2 yah ?

Kinanti : “ Iya kali Mas, kenapa ya aku harus mengalami hal seperti ini, aku jadi risi ?
Mahesa : “ Sudah panggilan alam tidak perlu dipersoalkan

Kinanti : “ Dosa enggak ya ?

Mahesa : “ Kalau begitu kita juga sedang berbuat dosa donk ! Ya enggaklah tidak membuat kita berkewajiban untuk mandi junub.

Kinanti : “ Tapi aku melakukannya dengan fantasi Mas ?

Mahesa : “ Heeem……kembalikan pada logika itu semua hanya bayangan…bukan nyata !!!

Kinanti : “ Kenapa aku melalui masa seperti ini mas, apakah semua orang mengalami hal seperti aku ?
Mahesa : “ Tidak semua, tergantung seberapa seringnya dia mengucapkan Asma Allah hinga mennyatu ke setiap aliran drahnya... !

Kinanti : “ Aku taluk kalau bicara dengan persoalan kekuatan iman, aku hamba yang lemah Mas, nafsu selalu meraja dalam hati”

Mahesa : “ Maaf........ apa kamu punya pengalaman dengan persoalan lemah iman ?

Kinanti : “ Secara nyata aku tidak, aku hanya berfantasi saja ?

Kinanti : “ Mas apakah ini dosa ? kenapa aku bisa begini ya ?... aku ingin sembuh Mas ?

Mahesa : “ Itu karena Asma Allah belum menyatu dalam setiap aliran darahmu ?
Kembalikan alam pikiranmu dalam dunia nyata yang realistis, berfikirlah secara
logika jangan hidup dalam fantasi dan khayalan, perbanyaklah dzikir karena itu akan menjadi sumber kekuatan imanmu Kinanti.

Kinati : “ Ya itu memang benar Mas, aku masih jauh dari hal itu kadang aku suka terlena hingga hanyut dalam perselingkuh bukan nyata.

Mahesa : “ Selingkuh punya resiko,... pacaran dengan yang belum nikah, ketahuan berujung pada pertanggungjawaban,... dengan orang yang sudah mempunyai pasangan resikonya kalau ketahuan, bisa-bisa bikin perang dunia ke-tiga.

Kinanti : “ Mas kok aku menjadi menelanjangi diri yah ? maafkan aku ya ?.....aku perlu teman untuk berbagi beban hati !!

Mahesa : “ Aku yakin tidak pada semua orang kamu berbicara seperti itu kan ?

Kinanti : “ Ya Mas entah kenapa aku terbuka seperti ini padamu, sepertinya Tuhan menunjukanmu padaku !

Mahesa : “ Kinanti..... aku pernah melakukan penghianatan cinta dan aku tidak mau mengalaminya kembali, aku berharap hanya satu kali kumencoba,aku... tidak tega pada istriku …!!!
Kinanti : “ Mas baik sekali , aku kagum padamu"....waktu pun beranjak pergi, senja kian merapati malam yang gelap gulita...kinantipun berpamitan pada Mahesa.

Kinanti : “ Mas aku pulang dulu sudah Maghrib, kamu juga lagi sibuk dengan pekerjaanmukan ? ..maaf ya aku jadi mengganggumu.

Mahesa : ah..tidak juga kok ..aku senang sharing denganmu...Ya hati-hati dijalan
Kinanti : Ya Mas salam……

Pertemuan disenja hari yang merona mengawali kisah kerinduan Kinanti pada sosok Mahesa, Kinanti senang dengan gaya dia bertutur kata, maniiiis sekali ,lugas ...sopan, ringan ...dalam bercakap-cakap sepertinya Mahesa suda terbiasa dalam membuka sebuah pembicaraan ..ditahu kemana arah pembicaraan ..bagaiman dia memancing sebuah pembicaraan..hunga menjadi sebuah cerita yang menarik sekali!!

Seiring berjalannya waktu Kinanti merasa ada yang lain dalam dirinya ya... “Jatuh Cinta Pada Fatamorgana” ..Kinanti menjadi semakin tergila-gila, ia dimabuk rasa hari-harinya mengharu biru.

Sesosok Mahesa telah merubah Kinanti menjadi pecandu asmara, ya... Mahesa memang mengasyikan Kinanti tak pernah menyangka Mahesa sekreatif it, tutur katamu mengalir sangat ringan, tenang, rapih, apik, nyaman sekali mendengarnya, kamu kalem sekali “Mahesa” pengalaman yang baru buat Kinanti mengenal sosok seperti ini.

Setetes demi setetes Mahesa menyenandungkan rasa hatinya kala itu, Kinanti dengan ketulusan hatinya menyambut kehadiran Mahesa, dia selalu berujar dalam hati “meski ragamu tak terlihat “ aku akan selalu bersamamu Mahesa, kau telah memabukan jiwaku dengan anggur perasaanmu, setetes demi setetes kau suguhkan untuku hinga aku merasa puas dan lumat dalam keindahan nuansa biru yang kau ciptakan, ...bait-bait syair kau suguhkan untuku demikian juga dengan sensasi- sensasimu yang indah.

Mahesa bilang andai saja ada portal kita akan seperti apa ?.... ingatkah Mahesa akan semua itu ?

hingga sampailah diujung malam yang mendekati sang pagi disaat Kinanti menginginkan ketulusan dari Mahesa.

Percakapan di malam yang melara duka :

Mahesa : “ Apa semua ini ingin kau wujudkan Kinanti ?
Kunanti : “Ya Mas aku mau,... tapi kau mau nggak Mas.
Mahesa : “ Aku mau kalau kamu mau, kalau tidakpun aku tidak akan memaksa.
Kinanti : “ Bener .....Mas kamu mau........ ?
Mahesa : “ Mau ......asal kamu mau .
Mahesa : “ kapan ?
Kinanti : “ Terserah kamu Mas
Mahesa : “ Bener nih .........kamu mau ?
Mahesa : “ Kamu tidak akan menyesal ?
Kinanti : “ Aku tidak akan menyesal.

Mahesa : “ Benar kamu tidak akan menyesa l?....... Mahesa kembali meyakinkan Kinanti.

Kinanti : “Aku tidak tahu,...... tapi yang pastinya ada yang terluka atas pengkhianatan cintaku mas ?

Mahesa : “Ya akan ada air mata kepedihan.
Kinanti : “ Mas menyukai aku ?........ aku harap mas mau berkata jujur (“dalam hati kecil Kinanti berharap Mahesa mengutarakan rasa cinta bukan hanya sekedar suka, namun Kinanti tak kuasa menanyakan seperti itu”)

Mahesa : “ Aku menyukaimu.........”
Kinanti :” Sejak kapan Mas........ ?
Mahesa : “ Ya sejak aku mengenali dirimu .....?
Kinanti : “ Bener Mas mau mewujudkannya dengan aku........ ?
Mahesa : “ Kalau kamu mau............. aku mau.
Mahesa : “ Tapi......... aku ingin kamu berkata sesuai hati nuranimu Kinanti, ........jangan malu dan takut, .......jujur saja aku tidak akan memaksamu ..........kalau memang kamu tidak mengingikannya!

Kinanti : “ Mas aku tulus padamu,......... tapi aku aku tidak tahu,... apakah kamu tulus atau tidak, aku ingin sekali mewujudkannya asalkan Mas ......memang tulus padaku,......... “yakinkan aku dengan ketulusanmu Mas “.(“Kinanti sebenarnya ingin mengikutkan kata Cinta dibelakang kata ketulusan, namun sekali lagi dia tak kuasa untuk mengungkapkannya”).

Mahesa : “ Kinanti…Kinanti …..ternyata kamu itu polos, lugu kamu terlalu naïf, jangan kau harap lelaki seperti aku memberikan ketulusan cinta, para lelaki hidung belang tak pernah memberikan ketulusan cinta kinanti , mereka semua hanya nafsu.........., wanita hanya sebagai objek yang perlu dinikmati keindahannya saja bukan untuk memberikan ketulusan cinta. kamu tak lebih hanya sebagai teman pengisi waktu, aku hanya menyukaimu saja, jujur saja.......... aku hanya sebatas suka tidak lebih dari itu Kinanti …!!!!
Maafkan aku Kinanti ....., aku tidak bisa menjadikan kamu sebagai kekasih jiwaku, tepatnya bilang saja aku ini lelaki brengsek,...... kutuklah aku .....karena aku memang pantas menerima semua itu.

Maafkan aku yang telah menjadi cacing dalam bentangan cintamu Kinanti, maafkan aku yang telah menjadi batu dalam hatimu......, semua ini hanya nafsu saja, sekali lagi aku bilang aku memang brengsek kutuk saja aku, lebih baik kita menjadi teman, aku tidak ingin melukai hati siapa-siapa. Maafkan aku yang telah berlaku jauh padamu, kamu terlalu baik tidak pantas kamu mendapatkan perlakuan seperti ini, aku menghormatimu Kinanti, sudah pagi kinanti sebaiknya kita ambil wudlu mohon ampunan yang kuasa maapkan aku yang telahj berlaku tidak sopan padamu sekali lagi , maafkan semua kekhilapanku sungguh aku sangat menghormatimu.

Kinanti : “ Mas kena kamu sebrengsek itu...kamu yang halus bisa setega itu, kamu menyayat hatiku dengan kejujuranmu, mengapa selama ini kau menghanyutkan aku dengan sensasi-sensasimu, misi hati semacam apa yang kau emban untuk kau berikan kepadaku Mas, ....apa aku salah dalam menafsirkan bahasa hatimu ?
Mimpiku denganmu terlalu tinggi dikala aku sadar betapa sakitnya aku kau tak menginginkan aku walau hanya sebatas teman fantasipun.

Mahesa aku hanya menginginkan ketulusan hatimu itu saja tidak lebih ?

Aku tidak akan merampas hak hidupmu, walau hanya sebuah shilouet aku akan dengan senang hati menerimamu Mas,... aku terlanjur terperosok dalam pesonamu, aku terbuai dengan kepribadianmu "Mahesa"

Kau membiarkan aku dalam kepedeihan Mahesa…!!

Denganmu Aku menjadi seorang "Pengemis Cinta"Mas...hal yang tak pernah kulakukan untuk laki-laki manapun dumuka bumi ini,...aku memohon dan terus memohon untuk bertemu denganmu...tapi kau tak acuhkan aku "Mas"

Siapa disini yang salah Aku, Kamu atau Kita ?

Mungkinkah....
Aku yang telah salah dalam menafsirkan bahasa kalbumu ?....
Aku yang terlalu berharap dengan cintamu ?...
Aku yang terlalu mengagumi pesonamu ?...

Mahesa pun meningglkan Kinanti yang melara duka,merintih pedih di pagi buta, dengan kepala merunduk Mahesa pergi entah hati seperti apa ...!.."sesalkah,galaukah,atau bakan dia tak meraskan apa-apa buat Kinanti"... Kinanti tak pernah tahu akan isi hati Mahesa karena sejak saat itu Mahesa tak pernah mau mengulang kembali untuk melukis pelangi dihati Kinanti.


“Maafkan aku kinanti aku telah berlaku brengsek padamu aku memang lelaki brengsek kamu tida pantas diperlakukan seperti ini, aku menghormatimu, aku tak ingin menyakiti siapapun, tak ingin aku mengulangi kesalahan yang sama, cukup hanya 1 kali seumur hidup aku merasakannya,...kamu memang unik dan istimewa bagiku dan aku akui , aku menghormatimui, aku bukan untukmu, kita tidak ditakdirkan untuk menjalin kasih ,...jadilah kita sahabat lupakan rasa cinta, karena cinta itu murni ....tidak untuk dibagikan”

// Aku Hanya punya satu hati

Hatiku hanya memiliki satu cinta

Dulu sekarang. Dan mungkin sampai mati

Tak pernah ingin membagi. Tak pernah ingin terbelah

Semua hanya untuknya kekasih jiwaku.Semua hanya miliknya

Maafkan aku Kinanti jika aku telah memberi harapan palsu padamu
//


Senja Merapat dalam Jiwa

Sejak Percakapan di malam yang melara duka Mahesa jarang sekali menemui Kinanti, entah kenapa ?
kinanti ingin sekali mengetahui hal tersebut, namun pertemuan dengan Mahesa sangat sulit sekali, sepertinya Mahesa menjauh dari kehidupan Kinanti, rasa frustasi pun mendera perasaan Kinanti, dia merasakan kekecewaan yang teramat sangat dalam, kadang dia menyesali pertamuan dengan Mahesa, sosok “ Mahesa" semakin sulit Kinanti raih sepertinya Mahesa ingin Kinanti melupakan sosok dirinya,.... berbagai macam cara daya dan upaya Kinanti ingin sekali menemui Mahesa tapi Mahesa tak sekalipun mengacuhkannya, kau bagaikan artis dalam layar kaca Mas, begitu sulit untuk aku jangkau " Kinanti menahan pilu" .....aku hanya bisa menonton aksimu saja tanpa pernah bisa kuraba,...apakah ingatanmu akan sosok Kinanti telah benar-benar kau lupakan?..... Kadang Kinanti bisa bertemu dengan keadaan yang sangat darurat dan benar-benar sangat menyedihkan, Kinanti berharap Mahesa masih menyimpan hati untuknya, pengharapan Kinanti pada Mahesa tak bisa ditawar.......... Kinanti terlalu mengagumi Mahesa.

Mahesa : “Kenapa kau anggap aku sadis Kinanti”

Kinanti : “ Mas jahat”

Mahesa : “ Kenapa aku jadi terpenjara dalam senyumu “

Kinanti : “ Mas Keterlaluan “

Mahesa : “ Mengapa aku menjadi batu dalam hatimu “

Kinanti : “ Tanyakan pada hatimu “

Mahesa : " Kenapa aku menjadi cacing dalam bentangan cintamu"

Mahesa : “ Apakah aku telah membangunkan biarawati di kuil sunyi

Kinanti : “ Aku bukan biarawati

Mahesa : “ Aku juga bukan Paus Paulus Mahesa

Kinanti : “ Mas menyebalkan “

Mahesa : “ Kinanti yang aku hormati, bukan maksud aku menyakiti hatimu yang melara duka, tapi itulah uniknya rindu, rindu harus dibuat seperti itu.

Kinanti : “ Aku tidak kuat mas “...."tak kuasa Kinanti menahan rasa pilu didadanya...tetes air mata pun akhirnya berlinang di kedia pipi Kinanti...." mendung yang sekian lama bergelayut di kedua kelopak mata Kinanti akhirnya tertumpah ruah juga.

Mahesa : “ Kamu harus belajar itu “ tidak semua rindu harus kau wujudkan...
Kinanti : “ Untuk sekarang aku tak bisa Mas, aku terlau dalam menyimpan rindu untukmu Mas...!sambil berlinang air mata Kinanti melakukan pembelaan, betapa pilunya selama ini dia dalam penantiannya.

Mahesa : “ Sudahlah jangan dibahas kamu makan siang sana, jangan lupa dzuhur, disini aku lagi sibuk maaf

Wassalam.

Selalu berakhir seperti itu ..mengenaskan buat Kinanti ..rindu yang tak pernah tersampaikan.

Mahesa meninggalkan Kinanti begitu saja (“dalam hati Kinanti berharap Mahesa menanyakan seberapa dalam rindu yang aku simpan untuknya)... Kinanti hanya bisa,merintih perih men.... mendung menggelayut disetiap ujung kelopak matanya,...

kinanti tak kuasa diperlakukan seperti itu oleh Mahesa.

Kala senja semakin merapat, kinanti selalu terkenang akan kehadiran Mahesa karena persis dijam seperti itu Mahesa selalu menemani Kinanti.

Menjelang gelap ,.....jiwaku berlabuh dalam savanna kehampaan. Dan lagi-lagi hati Kinanti tergerus oleh penguasa tunggal yang bernaung dalam diri.

Perasaan…

Sebentuk rasa yang semakin kuat mencengkram seiring putaran waktu yang terus berlalu.

Demikain sepiku melesak kedalam sudut sudut ruang batinku…

Mahesa telah mengoyakan hatiku ….

Kenangan akan sebentuk rasa yang kini telah Mahesa alphakan, kebahagiaan yang tak pernah terbuka, kehampaan menusuk hari-hariku yang menangis karena sepi.

Dirinya serupa pemaknaan rasa yang tiba-tiba mengubah segala. Pemaknaan rasa yang mengada dan ada sejak kamu hadir dalam palung jiwaku.

Mengenang kenangan usang yang hampir menjadi abu karena teralpakan, seribu rasa yang datang silih berganti mendatangi hati, Geletar tubuh yang mengepak dan debar jantung yang bertalu,membuat dunia seakan berwarna ketika Aku bersamamu ..."Erang Kinanti", bersamamu aku merasakan bahagia Mas,.. bersamamu aku bisa berucap apa saja kau selalu mendebatku dan aku suka itu,kau membuatku tertawa dengan guyonan lucumu.,... berada disampingmu adalah sebuah cita-cita dan pengharapan.

Aku termenung dan tercenung

Berdiri ditepian jendela dengan tirai terbuka,... Mataku tenggelam dalam senja yang terperosok digelap malam. Mencoba mencari celah terang di pekatnya langit kelam. Dicumbu malam yang sendiri dalam hati yang merintih sepi, sunyi tak ada lagi penantianmu di tempat itu Mas,... kala senja telah gelap gulita aku selalu menunggu dikoridor itu, sampai aku kelelahan dan ketiduran kau tak pernah menampakan batang hidungmu,... betapa panjangnya setia dan rinduku padamu, rindu yang telah kau alphakan....!

Masih adakah cinta?
Dalam hati yang melara

Di tepi goresan sepi yang tertoreh
Di helai sunyi yang terbelenggu

Mengalun tanpa nada
Di lelah sebuah penantian


Bayang-bayang Mahesa selalu menghantui hari-hari Kinanti, entah sampai kapan Kinanti dapat menerima kenyataan, bahwa rindu Mahesa tidak tercipta untuk Kinanti. Kadang penyadaran diri berkelebat dalam benak Kinanti, namun Kinanti selalu saja mengabaikannya, Kinanti masih dibalut Nafsu yang memburu Jiwanya .... kinanti terlalu hanyut akan pesona Mahesa,...Sedangkan Mahesa telah melakukan pembenaran untuk Kinanti,..."Kadang Rindu memang harus dibuat seperti itu...."!!!

Kinanti hidup dalam"Dua Kenyataan". Yang “Realistis” tapi tidak realistis.

dan Tidak semua wanita bisa hidup seperti Kinanti

Mahesa yang realistis dan logis telah benar-benar menyadari siapa dirinya, untuk siapa dia hidup, akan kemana dia kembali,... dia tahu arah jalan pulang, hidup bukanlah fatamorgana, hidup bukan hanya sekedar berkhayal kehidupan itu nyata dan hidup adalah perjuangan untuk mencari cinta yang Hakiki, membahagiakan anak dan Istrinya,walau dia harus mengorbankan sebuah perasaan, dia harus tetap tersenyum meski derita menimpanya...""

" Mahesa tidak ingin memberikan harapan palsu pada Kinanti ,walau dalam hati kecilnya dia tidak memungkiri dia pernah menyukai sosok Kinanti".

Sayang Mahesa telah terlalu dalam memberikan pesonanya pada Kinanti, yang akhirnya membuat Kinanti terjerat dalam kepedihan yang melara duka.

// Masih adakah rindu yang kau ciptaka untuku

Masih adakah sebentuk hati untuk kau berikan padaku

Masih tersisakah asa untuk kurajut

Masih adakah tembang cinta untuk kau persembahkan //


"......dikejauhan lagu padipun telah usai...begitupun kenangan akan sosok Mahesa yang telah memporak-porandakan hati Kinanti,.. telah pergi dari lamunan jiwanya,.....kinantipun tertidur pulas..karena besok dia mesti bergelut kembali dengan aktivitasnya..."

ku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu
Seiring jejak kakiku bergetar
Aku tlah terpaku oleh cintamu
Menelusup hariku dengan harapan
Namun kau masih terdiam membisu

Sepenuhnya aku...ingin memelukmu
Mendekap penuh harapan...tuk mencintaimu
Setulusnya aku...akan terus menunggu
Menanti sebuah jawaban tuk memilikimu

Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku
Semoga kau tau isi hatiku...
Dan seiring waktu yang terus berputar
Aku masih terhanyut dalam mimpiku

Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu

Leave a Reply