MY LOVE


:/rumi



tak pandai kita memantik cinta
tak sepertimu yang haus dalam dahaga rasa
di detikmu, di putaran tarianmu
di malam hitammu, ada cinta yang mengembara

cinta yang terbang tinggi ke langit
setiap saat mencampakkan ratusan hijab
pertama kali menyangkal hidup (zuhud),
pada akhirnya (jiwa) berjalan tanpa kaki (tubuh)
hingga cinta memandang dunia telah raib

karena cinta duri menjadi mawar
karena cinta cuka menjelma anggur segar
wahai gembala cinta! tuntunlah ke haribaan kasih abadi
denganmu tidak dengan cinta yang lain

aku mengurung diri, Ya Rumi Jalalludin...kekasih Allah!
kau katakan cinta akan berkata “Duri-duri ini semuanya milik akal yang bersarang dalam dirimu!”
waspadalah dan diam, buanglah duri kehidupan dari telapak kaki!
mungkin kini, tidak esok hari
aku yakini, tuah sabdamu di puasa itu
apabila nafsu badani dikawal,
roh akan mikraj ke langit;
apabila pintu penjara dirubuhkan maka jiwa akan mencapai pelukan Kekasih.

dengan ini, aku memendam janji
di setiap kalam yang kau toreh aku tak hendak menoleh
seperti pada waktu `Isa Almasih terjatuh dari keledainya maka doanya diterima Allah;
cucilah tanganmu, kerana Hidangan langit telah tiba;
cucilah tangan dan mulutmu,
jangan makan atau bercakap-cakap;
carilah kata dan suapan nasi yang diturunkan untuk dia Si Diam!
dan aku pun kembali diam di ramadhan ini
demi kau kekasih Allah



[beberapa kutipan adalah puisi karya Jalaluddin Rumi]


Bandung, 1 September 2009
Authors: Rama Prabu
http://www.facebook.com/ramaprabu

Categories:

Leave a Reply